Sunday, February 28, 2016

Tenun Ikat

Tenun ikat atau kain ikat adalah kriya tenun Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat dijahit untuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana, kain pelapis mebel, atau penghias interior rumah.

Sebelum ditenun, helai-helai benang dibungkus (diikat) dengan tali plastik sesuai dengan corak atau pola hias yang diingini. Ketika dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarnai. Tenun ikat ganda dibuat dari menenun benang pakan dan benang lungsin yang keduanya sudah diberi motif melalui teknik pengikatan sebelum dicelup ke dalam pewarna.

Teknik tenun ikat terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain ikat di antaranya: Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor. Kain gringsing dari Tenganan, Karangasem, Bali adalah satu-satunya kain di Indonesia yang dibuat dari teknik tenun ikat ganda (dobel ikat).[1]

Kain ikat dapat dibedakan dari kain songket berdasarkan jenis benang. Songket umumnya memakai benang emas atau perak. Motif kain songket hanya terlihat pada salah satu sisi kain, sedangkan motif kain ikat terlihat pada kedua sisi kain. (http://id.wikipedia.org/wiki/Tenun_ikat)

Dari selembar kain tenun ikat yang indah, Anda dapat menelusuri kekayaan budaya Nusantara. Dari berbagai ragam corak, jenis, dan cara pembuatannya, Anda dapat menyelami adat dan budaya masyarakat yang membuatnya. Bahkan para peneliti dari mancanegara seperti Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Inggris, dan Perancis berdatangan untuk melihat secara langsung sekaligus melakukan penelitian terhadapnya.

Buku ini akan membawa Anda "berpetualang" menelusuri daerah persebaran kain tenun ikat di Indonesia. Mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Sunda, Flores, pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara Timur, Timor, hingga negeri seribu pulau, Maluku. Anda akan menemukan kekayaan tersembunyi dari setiap kain tenun ikat yang Anda jumpai dalam buku ini. Bukan hanya fungsi harfiahnya, sejarah yang mencerminkan adat istiadat, kepercayaan, dan kebiasaan masyarakat setempat pun akan Anda dapatkan.

Kreativitas bangsa Indonesia dalam menciptakan beragam jenis kain telah berlangsung sejak 1500 tahun yang lalu. dari selembar kain indah yang dibuat dengan berbagai macam teknik dan corak, kita bisa menelusuri sejarah dan budaya negeri ini.

Foto-foto yang menarik dan beberapa kerasi cara mengenakannya akan mendorong Anda untuk semakin menelusurinya. Buku ini wajib dibaca untuk memberikan inspirasi bagi siapapun yang berminat untuk menggali dan memanfaatkan kekayaan budaya negeri ini.

Peragaan pakaian dari
semat dayo dari
posisi depan.
Lengkap dengan senjata
mandau dan aksesoris
kalung dari taring babi.

ISBN: 9792226567
Author: Suwati Kartiwa
Language: Bahasa Indonesia
Date Published: 2007-04-10
No. of Pages: 156
Dimensions (cm): 21x27

Penerbit
PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Jl. Palmerah Barat 33-37 Lt.2-3
Jakarta 10270
http://www.gramedia.com/

Buku dalam kondisi baru, masih segel, dan berbahasa Indonesia. Bagi Anda yang ingin memiliki Buku "Tenun Ikat" seharga Rp 45.000, dapat memesannya melalui 08389.7746.888 dan belum termasuk ongkos kirim via Tiki. Terima kasih atas perhatiannya.

Artikel Lainnya:
Beranda (Home)
Toko Image Gambar
Novell Harry Potter And The Deathly Hallows
Novell Harry Potter and The Half Blood Prince
Buku The Wisdom of Harry Potter
VCD Harry Potter and the Chamber of Secrets (3 disk)
Daftar Film dan Sinopsisnya
Buku Foto-Foto di Tibet
Buku Foto-Foto Tenun Ikat
Simpan Uang atau Emas?
Bus Angkutan Umum APTB
Dirgahayu Republik Indonesia Ke-69
Suiseki Asal Indonesia
Free Enter to Visit the biggest Bonsai Event in Indonesia
Uang Republik Indonesia
Plester Batik Indonesia
Sejarah Perangko
Semur Khas Indonesia
Ghost (유령) atau Hantu
Kalender, Hari Libur dan Bersejarah
Toko Image Gambar
Ke Beranda (Back to home)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.